Jumat, 17 Maret 2017

Grup dan Tim

Apa itu grup? Dan apa itu tim?

Secara definisi GRUP/KELOMPOK adalah suatu kelompok yang meliputi dua manusia atau lebih yang diantara mereka terdapat pola interaksi yang dapat dipahami oleh orang lain atau anggotanya dengan keseluruhan (Joseph S.Roucek). Sebuah kelompok sosial berinteraksi dengan saling berbagi informasi guna untuk membuat keputusan dan membantu satu sama lain. Contoh dari grup yaitu suatu komunitas dalam suatu hobi, misal grup band atau grup tari daerah. Berikut adalah beberapa alasan manusia ingin masuk dalam grup, yaitu:
1.      Manusia butuh mengembangkan hubungan dengan manusia lain
2.      Bergabung dalam sebuah kelompok bekerja akan lebih menarik bagi seseorang untuk melakukan pekerjaannya
3.      Mendapatkan harga diri yang lebih baik
4.      Mendapatkan sebuah kebanggaan diri
5.      Dapat berbagi pengalaman dengan orang lain
6.      Untuk mendapatkan kekuasaan karena mereka ingin mengontrol orang lain atau menginginkan status kepemimpinannya

Grup memiliki 4 karakteristik (McKenna, 2012):

·         NORMS
Yaitu mengatur hubungan antara individu di dalam kelompok tertentu, dan faktanya mereka diarahkan untuk terbiasa pada sejumlah masalah dari bagaimana mereka menyelesaikan masalah dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut (Blau, 1995).
·         COHESIVENESS
Kekompakan yang mungkin terjadi karena adanya perjanjian yang ditepati oleh antar anggota dalam kelompok yang berhubungan dengan nilai-nilai  dan keyakinan tertentu.
·         COHESIVENESS and PRODUCTIVITY
Hubungan diantara kekompakan dan produktivitas semakin kompak suatu grup maka tingkan produktivitasnya akan semakin tinggi. Dan tingkat ke produktivitasanya dalam rapat akan semakin baik, itu penting untuk mencapai tujuan grup untuk menyesuaikan terhadap tujuan atau goals dari organisasi.
·         COMUNICATION and INTERACTION
Yaitu dalam sebuah kelompok kerja akan tetap terjadi komunikasi atau mereka dalam anggota yang sama tetap berinteraksi. Dari komunikasi akan menimbulkan saling keterbukaan satu sama yang lain. 


Berbeda dengan TIM, yaitu kumpulan 2 orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain dan berbagi beberapa tujuan atau tugas yang saling terkait. Pada sebuah tim, anggota bekerja dengan peran nya masing-masing untuk meningkatkan efektifitas dan kinerja tim tersebut. Maka dari itu Tim memiliki 2 karakteristik, yaitu interaksi dan saling keterkaitan (Spector. P. E, 2012). Contoh dari tim adalah dalam pembuatan suatu acara seminar, ketua panitia dan divisi-divisi lainnya bekerja sama sesuai dengan peran masing-masing untuk keberhasilan acara tersebut.


Perbedaan kelompok dan tim adalah (Levi, 2002) kelompok memiliki pemimpin yang berkuasa penuh, tanggung jawab secara individual, tujuan diidentikkan sebagai tujuan kelompok dan organisasi, produk kerja secara individual, adanya pendelegasi tugas melalui rapat yang terorganisir. Sedangkan pada tim kerja adanya perputaran peran pemimpin, tanggung jawab secara individu dan bersama, memiliki visi dan tujuan tim yang spesifik, adanya pemberian umpan balik, diskusi tertutup dan terbuka dan memecahkan masalah secara bersama-sama (Bachroni. M, 2011)

Proses terjadinya Grup dan Tim (Tuckman, 2000):
 
·         FORMING
Yaitu dimana kelompok/tim mulai terbentuk. Kondisi yang terjadi adalah ketidakpastian diantara anggota lainnya, setiap anggota masih bertanya-tanya mengapa dibentuk sebuah kelompok/tim
·         STORMING
yaitu masing-masing anggota dalam kelompok/tim ini berusaha untuk menyesuaikan dengan kondisi, nilai-nilai, sistem-sistem, dan kepercayaan. Namun, pada tahap ini bisa terjadi dua kemungkinan yaitu perpecahan atau penyatuan
·         NORMING
Yaitu konflik mulai reda, berusaha untuk membuat visi dan misi yang sama dan bersifat objektif. Pada tahap ini kelompok/tim semakin kohesif
·         PERFORMING
Yaitu setiap anggota mulai menyesuaikan diri dengan visi dan misi yang dibuat oleh kelompok. Setiap anggota dapat menyelesaikan masalah sendiri dan kembali pada tujuan awal yang disepakati sebelumnya
·         ADJOINING
Yaitu pada tahap ini bagi kelompok/tim yang merasa puas akan bahagia atas prestasinya namun cenderung akan lupa dengan tujuan awalnya dan tidak mempertahankannya


Referensi:
Mckenna, Eugene. (2012). Business psychology and organizational behavior. London: Psychology Press

Bachroni, M. (2011). Pelatihan Pembentukan Tim Untuk Meningkatkan Kohesivitas Tim Pada Kopertis V Yogyakarta. Jurnal Psikologi, 38(1). 40-51. 

Spector, P. E. (2012). Industrial and Organizational Psychology: Research and Practice (6th ed.). USA: John Wiley & Sons

Tidak ada komentar:

Posting Komentar